Liverpool telah menyetujui biaya awal sebesar £69 juta untuk merekrut striker Eintracht Frankfurt, Hugo Ekitike.
Pemain Prancis berusia 23 tahun itu diperkirakan akan tiba di Inggris pada hari Selasa sebelum menjalani pemeriksaan medis.
Frankfurt menerima kesepakatan senilai £79 juta, dengan jaminan £69 juta dan tambahan £10 juta.
Ekitike diperkirakan akan menandatangani kontrak berdurasi enam tahun dan akan terbang untuk bergabung dengan tur Asia Liverpool akhir pekan ini.
Tawaran Newcastle sebesar £70 juta untuk Ekitike ditolak bulan ini, sementara Liverpool telah menunjukkan minat pada striker Magpies, Alexander Isak.
Ekitike mencetak 15 gol dalam 31 penampilan sebagai starter saat Frankfurt finis di peringkat ketiga Bundesliga musim lalu.
Kedatangannya akan mendorong pengeluaran Liverpool melampaui £250 juta musim panas ini.
Mereka merekrut Florian Wirtz dengan potensi rekor transfer Inggris sebesar £116 juta, sementara bek Milos Kerkez dan Jeremie Frimpong telah bergabung dengan nilai total £70 juta.
Hanya lima pemain yang melampaui rekor gol Ekitike di Bundesliga musim lalu, dan ia menyumbang delapan assist.
Ia melepaskan 117 tembakan ke gawang, lebih banyak daripada pemain lainnya.
‘Ekitike adalah penyerang serba bisa’ – analisis
Ekitike adalah kisah sukses terbaru dari rekrutmen Frankfurt.
Ia bukan pemain yang tidak dikenal ketika bergabung dengan Frankfurt dengan status pinjaman pada awal 2024, tetapi ia mengalami kesulitan.
Ia telah menarik minat klub-klub lain, termasuk Newcastle, ketika ia sedang naik daun di Reims.
Ekitike memilih untuk bergabung dengan Paris St-Germain tetapi tidak mampu menunjukkan performa terbaiknya di tengah banyaknya pemain kaya di lini serang.
Frankfurt merekrutnya dan mengontraknya secara permanen setahun yang lalu.
Ia bermain sebagai penyerang tunggal dan dalam kemitraan di bawah manajer Dino Toppmoller.
Selama paruh pertama musim lalu, Ekitike dan Omar Marmoush membentuk duet yang tangguh, tetapi duet ini terpecah ketika Manchester City merekrut Marmoush seharga £63 juta pada bulan Januari.
Frankfurt tidak mendatangkan pengganti Marmoush dan malah mengubah taktik. Selama paruh kedua musim, Ekitike bermain di depan, dengan dua gelandang serang di belakangnya.
Ekitike serba bisa dan bukan penyerang yang hanya nyaman di dalam kotak penalti. Ketika bermain bersama Marmoush, keduanya terus bertukar posisi.
Ekitike mungkin bukan pemain yang paling dinamis, tetapi ia mampu melewati para pemain bertahan dengan gerakan-gerakan cerdas.
Pemahaman taktisnya adalah salah satu kekuatan utamanya, tidak hanya dalam penguasaan bola tetapi juga saat menerapkan tekanan tinggi atau tekanan di lini tengah.